Senin, 18 Juli 2011

Solo Spirit of Java

0

Kearifan Budaya Jawa

“Jer Basuki Mawa Beya”

Terdiri dari kata : jer (memang), basuki (selamat, berhasil, atau bahagia),
mawa (memakai, memerlukan atau membutuhkan) & beya (biaya atau dana)

Jadi ungkapan itu adalah setiap keinginan, cita-cita & kebahagiaan pasti membutuhkan biaya. Pengertian biaya ini tidak harus berupa uang, melainkan berupa tenaga, pikiran atau pengorbanalain. Tidak ada suatu keinginan yang dapat dicapai tanpa biaya. Nasehat itu sering disampaikan para orang tua kepada anak-anaknya atau kepada siapaun  yang sedang merencanakan/menjalankan suatu kegiatan dalam rangka mencapai keinginan atau cita-cita. Para orang tua selalu menyatakan bahwa segala kegiatan atau cita-cita pastilah membutuhkan beaya (biaya atau dana), serta pengorbanan. 

(sumber ......)

Read more

Sabtu, 02 Juli 2011

“WARISAN LELUHUR TARIAN NUSANTARA”

0

Halo apa kabar,,,,
Apakah masih ada yang tahu tentang tarian-tarian di bawah ini, nah melalui blog ini kita dapat mengenal berbagai macam tarian warisan leluhur (warisan tradisi bangsa Indonesia).

Tari Serimpi
Salah satu dari tarian Jawa Klasik, yang adiluhung, halus dan luhur, tarian ini berasal dari kraton Yogyakarta, yang dipentaskan selain untuk memeriahkan acara di kraton juga untuk menyambut tamu khusus kraton. Gerakannya sangat halus  lembut dan menciptakan suasana tenang, teduh dan khidmat. Jika semula memakai pakaian dodotan dan gelung bokor, sekarang “kain seredan” dan hiasan kepala berjumbai bulu burung.

Tari Jejer
Tari Jejer merupakan bagian dari pertunjukan Gandrung Banyuwangi , di Jawa Timur. Tarian ini dapat untuk di tampilkan untuk acara pernikahan , khitanan, bersih desa dan acara-acara khusus lain di lingkungan daerahnya, bias juga dipakai sebagai pertunjukan formal  untuk Pemda setempat atau diluar daerahnya.

Tari Legong
Merupakan salah satu dari tarian Klasik Bali yang memiliki gerak yang sangat dinamis, dipentaskan pada hari jadi pura, namun sering  juga dipentaskan untuk hiburan wisatawan. Legong  berasal dari kata “leg” yang artinya gerak tari yang luwes dan “gong” artinya gamelan , maka legong mengandung arti gerak tari yang terikat aksentuasinya oleh gamelan, terjadi keselarasan antara gerakan penari dan gamelan.

Tari Tanggai
Merupakan tarian yang berasal dari Palembang 
Sumatra Selatan. Dipentaskan pada acara adat daerah , untuk menghormati tamu  undangan serta tersirat ucapan selamat datang di iringi lagu Gending Sriwijaya. Tarian ini disajikan untuk membuat acara semakin semarak dengan mempertunjukan kelenturan tangan dan lentiknya jemari para penari menunjukkan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan. 


Tari Piring
Merupakan salah satu tarian yang berasal dari Minangkabau, Sumatara Barat. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai para petani semasa bercocok tanam, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang mereka dapatkan. Diiringi alunan talempong dan Saluang, menari sambil memegang piring dan menunjukkan kepandaian mengayun piring dalam gerak yang cepat






Tari Tor-Tor

Merupakan tarian yang paling dikenal oleh masyarakat Batak, Sumatra Utara. Gerakannya seirama dengan iringan musik (Margondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional diantaranya gondang,  suling dan terompet batak. Gerakannya sangat sederhana merupakan pengulangan gerakan kaki dan tangan, tarian ini di persembahkan pada
upacara adat, perkawinan dan acara khusus lainnya.


Tari Bosara

Berasal  dari daerah Sulawesi Selatan, tarian ini menggambarkan tentang adat istiadat dalam menerima tamu agung, dengan suguhan kue-kue tradisional yang diletakkan dalam wadah yang disebut Bosara. Sebagai tanda bersyukur dan kehormatan, tarian ini sering juga dipakai untuk upacara adat dan pesta pernikahan. Penari memakai baju Bodo, biasanya berjumlah genap mulai dari empat sampai dua belas orang.



Tari Maengket

Merupakan tarian yang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian ini sudah di tanah Minahasa sejak mereka mengenal pertanian. Dilakukan pada saat sedang  panen hasil pertanian dengan gerakan-gerakan sederhana. Sekarang telah berkembang terutama gerak, irama dan kostumnya yang menarik tanpa meninggalkan keasliannya. Tarian Maengket terdiri dari 3 babak
Yaitu : Maouwey Komberu, Marambah, lalayaan.


Tari Gong

Salah  satu tarian yang berasal dari Dayak Kenyoh di Kalimantan Timur adalah Tari Gong. Tarian dibawakan oleh seorang gadis, memakai  pakaian suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu ekor burung enggang, Penari berdiri diatas gong kemudian menari sambil memutar badannya , menggambarkan kelemah lembutan seorang gadis, bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.

Tari Saman

 Kata “Saman “ di peroleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman. Tari Saman berasal dari tanah Goyo, Nangroe Aceh Darusalam. Tari ini di persembahkan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan bersaf. Di tampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa gendang dan suara dari para penari serta tepuk tangan, yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha.


Tari Topeng Cirebon

Adalah tarian yang berasal dari Cirebon yang berperan penting, tidak saja bagi kehidupan masyarakat Cirebon tetapi juga kehidupan sosial budaya di Jawa Barat. Pada awalnya pernah sebagai sarana penyebaran agama Islam, sarana pemujaan leluhur, selain media hiburan juga menjadi sumber kreatifitas tari. Di lengkapi dengan mahkota (Tekes) yang khas, dengan untaian warna merah dan putih sepanjang lebih kurang 80cm.










Tari Ronggeng Blantek

Merupakan tarian sandiwara tradisional Betawi yang menampilkan cerita-cerita dan musik rakyat. Pada zaman Betawi tempo dulu, tarian ini di sajikan di tempat terbuka. Dengan arena terbentuk oleh kerumunan para penonton, hingga membentuk lingkaran, pada saat ini biasa ditampilkan, pada acara-acara khusus adat Betawi dan juga ditampilkan untuk menyambut hari ulang tahun kota Jakarta.




Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting